Ticker

6/recent/ticker-posts

Bangkit Runtuhnya Kerajaan Allah (Musa)


MUSA

Bani Israel diperbudak di Mesir

• Keluaran 1 : 8-22 = Sepeninggal Yusuf naiklah seorang raja yang memerintah Mesir dan tidak mengenal jasa Yusuf sama sekali. Banyaknya jumlah Bani Israel mengkhawatirkan dia, maka dipaksalah mereka untuk kerja paksa membangun kota-kota, tetapi hal itu makin membuat bangsa Israel semakin banyak. Kemudian Firaun memerintahkan para bidan yang membantu persalinan wanita Israel, bila yang lahir bayi laki-laki, untuk membunuhnya, bila perempuan, untuk membiarkannya hidup. Tapi rencana ini juga tidak berhasil. Maka cara yang terakhir, Firaun memerintahkan kepada seluruh rakyatnya untuk melemparkan seluruh anak laki-laki yang lahir dari bangsa Isrel ke dalam sungai Nil. Sebenarnya inilah penggenapan dari nubuwah Allah dalam Kejadian 15 : 3, bahwa anak-cucu Abraham-Ishak akan menjadi orang asing dahulu di suatu negeri dan akan diperbudak selama 400 tahun.


Kelahiran Musa


• Keluaran 2 : 1-10 = Sampai suatu saat lahirlah seorang bayi laki-laki dari laki-laki dan perempuan suku Lewi. Takut akan dibunuh Firaun, bayi itu disembunyikan selama tiga bulan, lalu dihanyutkan ke sungai Nil dengan sebuah peti. Sampailah pada saat putri Firaun mandi di tepi sungai Nil, dan melihat bayi yang hanyut itu. Dipungutnya dan dilihatlah, dan diangkatnya menjadi anak dan diberi nama Musa. Tapi telah direncanakan oleh Allah, bayi Musa tidak mau menyusu kepada perempuan manapun, sehingga dipanggillah seorang perempuan dari bangsa Israel yang Musa mau menyusu padanya, ternyata dialah ibu Musa sendiri (QS 28/12-13)


• Keluaran 2 : 11-14 = Pada waktu Musa menjadi dewasa, ia keluar istana dan mendapati ada dua orang yang sedang berkelahi, seorang dari bangsa Israel dan lainnya dari Qibti (Mesir). Musa yang sadar bahwa dirinya adalah dari bangsa Israel, berusaha untuk membela orang dari bangsanya itu. Dipukullah orang Qibti tersebut sampai mati. Keesokan harinya ketika ada dua orang bangsa Israel sedang berkelahi, ia melerai keduanya. Tapi dua orang tersebut menolak perkataan Musa, dan justru berkata bahwa Musa hendak membunuh mereka seperti Musa membunuh orang Qibti kemarin. Maka sadarlah Musa bahwa berita pembunuhan yang dilakukannya sudah menyebar luas, dan Firaun saat itu sedang mengejarnya. 


Musa bertemu Yitro


• Keluaran 2 : 15-16 = Karena takut, larilah Musa ke negeri Midian (Arab). Disana ia bertemu dengan seorang imam yang bernama Yitro, yang berasal dari bangsa Kedar, anak Nebayot, anak Ismael. Jadi Musa dan Yitro adalah satu kakek, yaitu Abraham. Diberikanlah anak Yitro untuk menjadi istri Musa. Dari Yitro-lah Musa belajar tentang ajaran Abraham.

Musa diangkat oleh Allah menjadi Rasul-Nya kepada Bani Israel untuk mengeluarkan mereka dari perbudakan Firaun


• Keluaran 3 : 1-2 = Suatu saat, ketika Musa sedang menggembalakan domba Yitro, dan sampailah dia di Gunung Horeb, datanglah Malaikat Allah kepadanya.
• Keluaran 3 : 7-10 = Allah berfirman kepada Musa, bahwa sudah saatnya penderitaan Bani Israel untuk diakhiri. Dan Musa diutus kepada mereka untuk mengeluarkan mereka dari Mesir menuju tanah perjanjian, negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya. Pada saat itulah Musa diangkat oleh Allah menjadi Rosul-Nya.


Musa berdakwah di Mesir


• Setelah mendapat perintah dari Allah, Musa kembali ke Mesir. Raja Firaun yang dahulu ingin membunuhnya telah mati, sehingga ia aman di Mesir (Keluaran 4 : 19).
• Keluaran 6 : 8 = Mulailah Musa berdakwah secara sirron (sembunyi-sembunyi) di Mesir, mengajak kaumnya untuk kembali mengabdi kepada Allah dan keluar dari tanah Mesir. Tapi banyak yang tidak mendengarkan seruannya karena sebagian dari mereka sudah pesimis disebabkan lamanya perbudakan. 


• QS 10 : 87 = “Dan Kami wahyukan kepada Musa dan sudaranya: “Ambillah oleh kalian berdua beberapa rumah di Mesir dan jadikanlah rumah-rumah itu sebagai sentral pengabdian dan dirikanlah aktifitas pengabdian dan gembirakanlah orang-orang yang percaya” Disini Musa & Harun mulai menata shoff dengan mengambil rumah-rumah di Mesir sebagai sentral pergerakan. Butuh waktu lama untuk meyakinkan kaumnya supaya percaya kepadanya. Mereka sudah turun-temurun di Mesir, maka Bani Israel banyak yang sudah mapan, ada yang menjadi aristrokrat, pedagang, pegawai negeri dan tenaga-tenaga pekerja di Mesir. 


• Tetapi sudah menjadi kehendak Allah, walaupun dengan susah payah, Musa berhasil mengumpulkan banyak orang Bani Israel di bawah kepemimpinannya.


Musa menghadap Firaun


• Kejadian 6 : 28 = Allah memerintahkan Musa untuk menghadap Firaun, meminta pembebasan bangsanya. 


• Kejadian 6 : 29 & Kejadian 7 : 1-2 = Karena Musa tidak lancar berbicara maka ia mengangkat Harun, saudaranya sebagai juru bicaranya.


• Disini Musa menghadap Firaun sebagai pemimpin dari Bani Israel, karena mana mungkin rakyat biasa bisa menghadap raja, dan tidak masuk akal jika Musa meminta pembebasan kaumnya jika dia bukan pemimpinnya. Sebenarnya pada waktu itulah Musa sedang menginjak fase jahron (terang-terangan).


• Karena Firaun tidak mau melepaskan kaum Israel, maka Allah menimpakan tulah-tulah/hukuman yang sangat hebat kepada negeri Mesir. Pada akhirnya Firaun menyerah dan rela melepaskan bangsa Israel.


Bani Israel keluar dari Mesir


• Keluaran 13 : 17-18 = Keluarlah bangsa Israel dari Mesir dengan berputar melalui jalan di padang gurun menuju Laut Teberau. 


• QS 31/28 = Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (sebuah umat) itu melainkan hanyalah seperti (menciptakan dan membangkitkan) satu jiwa saja. Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha Melihat.


• Allah membangkitkan Bani Israel dari ketertindasannya seperti halnya menciptakan dan membangkitkan satu jiwa, dimana setiap jiwa pasti melewati 6 proses/tahapan untuk bisa lahir di dunia. Dari mulai 1 sel sperma kemudian mencapai ovum dan membelah kemudian mempunyai tulang, otot dan daging, lalu setelah 9 bulan lahir sebagai bentuk yang lain.


• Seperti itu juga Bani Israel, dari satu orang jiwa yaitu Musa, yang berkembang menjadi banyak, kemudian disusunlah struktur/roin untuk menguatkan umat tersebut, seperti halnya tulang yang menopang tubuh. Inilah inti dari Kitab Kejadian, yaitu Allah membentuk dan menjadikan umat Bani Israel beserta pemimpinnya Musa.
• Kemudian umat ini keluar dari negeri Firaun yang selama ini mengandungnya. Inilah inti dari Kitab Keluaran. Jadi kelahiran Bani Israel adalah keluarnya mereka dari Mesir, dari perbudakan Firaun.


Firaun mengejar Bani Israel, Musa membelah lautan dan Firaun ditenggelamkan
• Keluaran 14 : 5-8 = Ketika Bani Israel telah pergi dari Mesir, berubahlah pikiran Firaun, ia menjadi tidak rela melepaskan mereka. Karena di Mesir, Bani Israel-lah yang membangun dan menjadi pondasi perekonomian dan stabilitas negara. Jika dilepaskan, Mesir pasti kolaps. Maka disiapkanlah bala pasukan untuk mengejar Bani Israel.
• Keluaran 14 : 21-22 = Ketika Firaun sudah dekat menyusul Bani Israel, maka Allah memerintahkan Musa untuk mengulurkan tangannya ke arah laut. Terbelahlah lautan itu dan Bani Israel berjalan di tempat kering di tengah-tengah laut.
• Keluaran 14 : 27-28 = Di tengah laut, Firaun masih mengejar mereka. Allah memerintahkan Musa untuk mengulurkan tangannya lagi, berbaliklah air laut ke tempatnya, maka tenggelamlah Firaun beserta pasukannya, sedang Bani Israel diselamatkan.


Di Gurun Sinai


• Sampailah Musa dan Bani Israel di gurun Sinai. Memang inilah af’al Allah. Mana mungkin Bani Israel yang beratus-ratus tahun hidup di Mesir, dan mereka sudah berkehidupan mapan walaupun sebenarnya terjajah oleh Firaun, menuju ke sebuah Gurun tandus dan gersang yang tidak menjamin kehidupan mereka hanya karena mengikuti ajakan Musa yang pada awalnya bukan pemimpin mereka, kalau bukan Allah yang meng-allafa-kan qol-bu mereka.


• Keluaran 18 : 13-16 = Ratusan ribu bahkan jutaan orang Bani Israel di Gurun Sinai, akan sulit bagi Musa untuk memerintah mereka sendirian. Maka disusunlah struktur kepemimpinan untuk memudahkan urusannya sesuai dengan saran Yitro. Disinilah Musa mulai mengangkat imam-imam bagi setiap suku dari seluruh bangsa Israel. Inilah yang dimaksudkan dari kitab Imamat.


Ten Commandments / Bai’at Thursina pertama


• Keluaran 20 : 1-17 & QS 2/63 = Di Bukit Thursina/Sinai, Musa menerima sepuluh firman dari Allah. Dan Bani Israel diambil mitsaq mereka untuk bersama-sama menegakkan Kerajaan Allah bersama Musa. Itulah yang disebut Bai’at Thursina pertama.


Tentara Israel dihitung


• Bilangan 1 : 45-46 = Semua orang Israel yang berumur 20-40 tahun yang sanggup berperang berjumlah 603.550 orang

 
• Inilah inti dari kitab Bilangan, yaitu sensus Musa terhadap umatnya yang berumur layak untuk berperang. Kok berperang? Jadi bayangan orang bahwa Musa seperti halnya seorang rohaniawan adalah salah besar. Musa adalah Rosul dan juga Jenderal Perang untuk merebut Tanah Perjanjian Kanaan dari tangan bangsa musyrik. Pekerjaan setiap Rosul adalah berperang untuk menegakkan kerajaan Allah sampai kerajaan itu tegak.
• Jadi kedepan Yesus juga berperang, demikian juga Muhammad. Karena mereka semua Rosul Allah, dan Allah tidak mungkin membeda-bedakan Rosulnya dalam konsep penegakan kerajaan-Nya


Dua belas pengintai


• Bilangan 13 : 1-2 = Untuk menggempur negeri Kanaan, maka Musa perlu untuk mengetahui peta kekuatan musuh. Dikirimlah dari setiap suku Israel seorang pengintai sehingga berjumlah 12 orang untuk mengawasi keadaan negeri musuh dan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya.


• Bilangan 13 : 25 = Sesudah 40 hari mereka mengintai, kembalilah mereka untuk melapor kepada Musa.


• Bilangan 13 : 31-33 = Tetapi mereka melapor bahwa bangsa yang mendiami negeri itu orangnya kekar-kekar, kuat-kuat sehingga mereka tidak berani untuk menyerang.


Pengkhianatan Bani Israel


• Bilangan 14 : 1 -10 = Mulailah Bani Israel berkhianat terhadap Allah dan Rosul-Nya dengan tidak mau menaati perintah Musa, kecuali Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune yang tetap setia. Mereka telah melanggar mitsaq mereka di bukit Thursina. Padahal kalau mereka mau menuruti Musa, mereka pasti menang (QS 58/21). 


• QS 2/64 = Kemudian kamu berpaling setelah adanya Baiat Thursina itu, maka kalau tidak ada karunia Allah dan rahmat-Nya, pastilah kalian tergolong orang-orang yang rugi.
• Bilangan 14 : 29-38 = Maka 40 tahun Bani Israel diharamkan untuk memasuki tanah perjanjian dan ditunda kemenangannya. Selama itu mereka akan terus berputar-putar di padang gurun Paran, saling menyalahkan dan bunuh-membunuh satu dengan yang lain, sampai tidak tersisa seorang pun yang berdosa kepada Allah. Hanya dua orang yang bakal diselamatkan yaitu Yosua bin Nun dan Kaleb bin Yefune beserta anak-keturunannya.
• QS 5/26 : Allah berfirman : “Maka sesungguhnya negeri itu telah diharamkan atas mereka selama empat puluh tahun. Selama itu mereka akan berputar-putar di bumi itu. Maka janganlah kamu bersedih atas orang-orang fasik itu.”


Baiat Thursina kedua


• Ulangan 29 : 9-13 = Setelah 40 tahun berlalu semenjak pengkhianatan tersebut, dan semua orang yang berdosa telah binasa maka sebelum mereka memasuki Tanah Perjanjian, mereka harus mengulang dan memperbaharui janji pada Baiat Thursina pertama. Jadi inilah maksud dari Kitab Ulangan, yaitu mengulang janji mereka kepada Allah.

Post a Comment

0 Comments